Mengapa Hingga Kini Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan Belum Diaktifkan?
Mengapa Hingga Kini Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan Belum Diaktifkan?
1. Sejarah Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan

Gambar 1: Peta Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan.
Jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Rangkasbitung dengan Stasiun Labuan di Banten dibangun pada tahun 1908 oleh pemerintah kolonial Belanda. Jalur ini memiliki panjang sekitar 56,6 km dan berperan penting dalam menghubungkan daerah pedalaman Banten dengan pelabuhan di Labuan, sehingga mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas penduduk setempat.
Namun, pada tahun 1984, operasional jalur ini dihentikan karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain yang lebih efisien. Sejak saat itu, jalur ini tidak lagi digunakan dan infrastrukturnya mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu.
2. Tantangan dalam Reaktivasi Jalur

Gambar 2: Kondisi Terkini Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan.
Rencana untuk mengaktifkan kembali jalur rel Rangkasbitung-Labuan telah muncul beberapa kali. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berencana melakukan reaktivasi jalur ini untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian wilayah Banten. Namun, terdapat beberapa tantangan yang menghambat realisasi rencana tersebut.
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan anggaran. Proyek reaktivasi membutuhkan dana yang signifikan untuk perbaikan infrastruktur, pembebasan lahan, dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, adanya pandemi COVID-19 juga mempengaruhi prioritas anggaran pemerintah, sehingga proyek ini mengalami penundaan.
3. Rencana dan Prospek Masa Depan

Gambar 3: Rencana Reaktivasi Jalur Rel Rangkasbitung-Labuan.
Meski menghadapi berbagai tantangan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mereaktivasi jalur rel Rangkasbitung-Labuan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Banten, proyek ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2025, dengan fokus awal pada penertiban lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat sekitar.
Reaktivasi jalur ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan raya. Selain itu, dengan diaktifkannya kembali jalur ini, sektor pariwisata di Banten juga berpotensi mengalami peningkatan signifikan.
Referensi
- Kementerian Perhubungan. (2023). Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung–Labuan.
- Tribun Banten. (2023). Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Batal Dieksekusi di Tahun 2024, Ini Penyebabnya.
- Wikipedia. (2023). Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung.
- Portal Lebak. (2023). Stasiun Peninggalan Belanda Jalur Rangkasbitung-Labuan Bakal Diaktifkan Kembali.
- Radar Banten. (2024). Sempat Ditunda, Reaktivasi Rel Rangkasbitung-Labuan Dimulai Lagi 2025.
Komentar
Posting Komentar
Komentar tidak boleh mengandung Sara,kata-kata kotor,porno,dan bahasa yang tidak dikenal.Dan tidak boleh Spam