Daftar Buku yang Dilarang di Indonesia dan Dunia
Daftar Buku yang Dilarang di Indonesia dan Dunia
1. Pengantar
Buku-buku yang dilarang sering menjadi cermin dari konflik antara kebebasan berpendapat dengan sensor pemerintah atau kelompok masyarakat. Artikel ini mengulas beberapa karya yang dianggap kontroversial karena isinya yang di认为能够 mengancam keamanan, moral, atau ideologi negara.
2. Buku yang Dilarang di Indonesia
2.1. Manifesto Komunis - Karl Marx & Friedrich Engels
Alasan: Menyebarkan ideologi komunisme, yang dilarang sejak 1966 pasca-G30S. Dianggap berbahaya bagi kestabilan negara.
2.2. Lekra Tak Membakar Buku - Rhoma Dwi Aria Yuliantri
Alasan: Mengangkat sejarah Lekra (organisasi PKI), dianggap pro-komunis.
2.3. The Satanic Verses - Salman Rushdie
Alasan: Dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad, memicu kemarahan umat Muslim.
2.4. Aku Bangga Menjadi Anak PKI - Ribka Tjiptaning
Alasan: Memoar yang dianggap simpatik terhadap PKI.
2.5. Dalih Pembunuhan Massal - John Roosa
Alasan: Menganalisis G30S dengan sudut pandang berbeda, dianggap mengganggu stabilitas.
| Buku | Pengarang | Alasan Pelarangan |
|---|---|---|
| Manifesto Komunis | Karl Marx | Komunisme dilarang |
| Lekra Tak Membakar Buku | Rhoma Dwi | Pro-PKI |
3. Buku yang Dilarang di Dunia
3.1. Mein Kampf - Adolf Hitler
Alasan: Mempromosikan ideologi Nazi dan rasisme, dilarang di banyak negara Eropa.
3.2. Lolita - Vladimir Nabokov
Alasan: Konten seksual pelecehan anak, dilarang di Inggris dan Australia.
3.3. The Da Vinci Code - Dan Brown
Alasan: Dianggap menghina Kristen, dilarang di beberapa negara Kristen.
| Buku | Pengarang | Alasan Pelarangan |
|---|---|---|
| Mein Kampf | Adolf Hitler | Nazi rasisme |
| Lolita | Vladimir Nabokov | Pelecehan anak |
4. Dampak Pelarangan Buku
- Kensorship: Membatasahi kebebasan berpendapat dan informasi.
- Protes: Sering memicu gerakan pro-kebebasan berbaca.
- Nilai Historis: Buku-buku ini sering menjadi bahan kajian akademik.
5. Kesimpulan
Pelarangan buku mencerminkan tension antara kebebasan dan kontrol. Penting untuk memahami konteks sejarah dan politik di balik setiap kasus.
Komentar
Posting Komentar
Komentar tidak boleh mengandung Sara,kata-kata kotor,porno,dan bahasa yang tidak dikenal.Dan tidak boleh Spam