Gojali Buntung: Pahlawan Berani Mati dari Pandeglang

Oleh: Bima

Gojali Buntung adalah seorang pejuang berani mati dari Pandeglang, Banten. Lahir pada tanggal 31 Desember 1924 di Karang Tanjung, beliau dikenal karena perjuangannya dalam mengusir penjajah Belanda selama Agresi Militer II pada tahun 1949. Namanya telah menjadi simbol keberanian dan pengorbanan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Asal Usul Nama Gojali Buntung

Nama Gojali Buntung berasal dari sebutan untuk Tb. H. Gozali, yang mencerminkan postur tubuhnya yang kecil namun penuh semangat. Walaupun berukuran kecil, beliau dikenal sebagai pejuang tangguh dengan strategi tempur gerilya yang brilian.

Nama Gojali Buntung melambangkan keberanian dan kecerdasan dalam menghadapi tantangan, membuatnya dihormati oleh rekan pejuang dan masyarakat Pandeglang.

Perjuangan di Sektor Gunung Karang

Gojali Buntung memimpin pasukan gerilya di Sektor Gunung Karang, wilayah strategis dalam menghadapi penjajah Belanda. Dengan strategi cerdas dan keberanian luar biasa, ia berhasil mengusir musuh dari daerah tersebut.

Kemenangan di Sektor Gunung Karang menegaskan semangat juang dan dedikasi Gojali Buntung dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Strategi Tempur Gerilya

Keunggulan Gojali Buntung terletak pada strategi tempur gerilyanya. Ia memanfaatkan medan sulit dan melancarkan serangan mendadak yang membuat musuh kehilangan arah.

Strategi yang efektif ini tidak hanya menghancurkan posisi musuh, tetapi juga menginspirasi pejuang lain untuk menerapkan taktik serupa.

Tugu Gojali Buntung

Untuk menghormati jasa-jasanya, tugu dibangun di pertigaan Mengger, Pandeglang. Tugu ini merupakan simbol kebanggaan dan pengingat akan perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Tugu Gojali Buntung mengabadikan semangat keberanian dan pengorbanan yang terus menginspirasi masyarakat.

Warisan dan Pengaruh Gojali Buntung

Warisan Gojali Buntung hidup melalui nilai-nilai keberanian, kecerdasan, dan pengorbanan. Kisah heroiknya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan martabat bangsa.

Pengaruh Gojali Buntung tetap terasa di Pandeglang, di mana semangatnya menginspirasi upaya pelestarian sejarah dan nilai-nilai perjuangan.

Baca Lebih Lanjut

• UNESCO Memory of the World Programme
• Britannica - La Galigo
• The Jakarta Post - La Galigo: The World's Longest Literary Work
• Vollmann, T. (2019). La Galigo and Bugis Culture. Oxford University Press.
• Pelras, C. (2020). The Bugis and Their Manuscripts. Archipel.

© 2025 Bima. All rights reserved.