Mengapa Pandeglang "Tertinggal"? Analisis Ketiadaan Mal, Bioskop, dan UMR Rendah

Mengapa Pandeglang "Tertinggal"? Analisis Ketiadaan Mal, Bioskop, dan UMR Rendah

Mengapa Pandeglang "Tertinggal"? Analisis Ketiadaan Mal, Bioskop, dan UMR Rendah

Ketiadaan Mal dan Department Store

Pandeglang, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Banten, memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya. Salah satu yang paling mencolok adalah tidak adanya mal atau department store modern di daerah ini.

Pemerintah daerah sebenarnya terbuka terhadap investasi pembangunan mal, namun investor swasta masih enggan untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Daya Beli Masyarakat: Investor menilai bahwa daya beli masyarakat Pandeglang masih relatif rendah, sehingga potensi keuntungan dari pembangunan mal dianggap kurang menarik.
  • Kenyamanan Investasi: Investor membutuhkan lingkungan investasi yang nyaman dan tidak terganggu, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Tidak Adanya Bioskop

Sama seperti mal, keberadaan bioskop juga sangat bergantung pada minat investor dan daya beli masyarakat. Jika potensi keuntungan dianggap kurang, investor akan enggan untuk membuka bioskop di daerah tersebut. Selain itu, kini banyak yang memilih *streaming platform* [1].

UMR yang Relatif Rendah

UMR Kabupaten Pandeglang pada tahun 2023 adalah Rp3.010.929,87. Angka ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota industri lain di Banten [3, 4]. Faktor-faktor yang mempengaruhi UMR antara lain inflasi, pertumbuhan ekonomi daerah, kebutuhan hidup layak (KHL), serta produktivitas dan kondisi pasar kerja [4].

Karena Pandeglang bukan merupakan wilayah industri yang besar, maka UMR di daerah ini cenderung lebih rendah.

Kesimpulan

Ketiadaan mal, bioskop, dan UMR yang relatif rendah di Pandeglang merupakan masalah kompleks yang saling berkaitan. Peningkatan daya beli masyarakat, investasi yang kondusif, dan pengembangan sektor industri dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Buku "Filosofi Teras" Karya Henry Manampiring

Apa itu Artificial Intelligence?

Efisiensi Anggaran Indonesia: Strategi, Dampak, dan Tantangan di 2025